Diberdayakan oleh Blogger.

Sebenarnya Suku Dayak Itu Asli Indonesia Atau Malaysia???

"Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saryga, Basengat Ka' Jubata"

Beberapa waktu yang lalu seorng teman pernah bertanya kepada saya, "Suku Dayak itu sebenarnya asli Indonesia atau Malaysia sih???, soalnya di iklan pariwisatanya Malaysia ada gambar Orang Dayak gitu". Wah, sebuah pertanyaan yang menurut saya sangat menarik bagi saya. Dengan sedikit pengetahuan dan pemahaman yang saya punya, saya mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Suku Dayak merupakan penduduk asli Pulau Kalimantan atau Borneo. Pulau Borneo yang memiliki luas 743.330 km² ini seperti yang kita ketahui dimiliki oleh 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam. Nah, dari sini lah kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Suku Dayak itu tidak bisa diklaim sebagai miliknya Indonesia, Malaysia maupun Brunei. Kita hanya bisa mengatakan bahwa mereka merupakan penduduk asli  Pulau Kalimantan.

Lalu bagaimana dengan kebudayaan nya??? Beberapa teman yang berada di Malaysia dan Brunei selalu mengatakan bahwa ada banyak persamaan yang dimiliki oleh Orang Dayak di sana dengan yang ada di Indonesia. Mereka sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan klaim-klaim yang mengatakan Suku Dayak ini milik negara mana. Mereka lebih senang menjalin hubungan yang baik.

Tulisan ini saya buat karna teringat akan klaim malaysia terhadap kesenian Reog Ponorogo yang mereka sebut sebagai Barogan.  Jika suatu sa'at ada klaim kepemilikan dari Malaysia terhadap Suku Dayak, pemerintah harus tahu cara mengatasinya. Bagaimana jalan keluar dan solusi terbaik yang harus di ambil. Saya sendiri secara pribadi lebih senang jika tidak ada klaim dari pihak manapun. Biarlah Kebudayaan dari Suku Dayak ini dimiliki bersama, dengan kata lain dimiliki oleh "satu kesatuan Pulau Borneo" yang tidak lain adalah Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam. Namun untuk Kebudayaan dari Pulau lain di Indonesia, saya sebagai bangsa Indonesia akan merasa sangat keberatan jika ada klaim-klaim yang berusaha merampas kebudayaan tersebut.

"Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saryga, Basengat Ka' Jubata"

Terdapat 28 komentar:

anggar berkawand at: 29 Agustus 2010 pukul 11.09 mengatakan...

huff..
dasar Malaysia....
jangan2 besok KOTEKA juga di Klaim?hihihi,,,,

Ayo kita bersatu Ganyang Malaysia..hehee..

SALAM BERKAWAND

om rame at: 29 Agustus 2010 pukul 11.32 mengatakan...

maaf nih, saya cermati berdasarkan persepsi yg netraLisir tanpa memandang antara yg saLah dan benar dan hanya berpatokan pada kecermatan dgn apa yg sering terjadi, tanpa mengurangi semangat nasionaLisme dan menjaga kedauLatan negara sebagai anak bangsa yg cinta tanah air.
beberapa kebudayaan yg pernah di akui oLeh maLaysia, saya kira itu adaLah budaya yg dibawa oLeh warga pendatangnya yg berpindah kewarganegaraannya (urbanisasi). nah karena beLiau sudah menetap Lama disana secara turun-temurun, pd akhirnya tidak jarang beberapa kebudayaan indonesia di akuinya.
sehingga kasus2 seperti ini saya kira wajar terjadi, kenapa?. itu karena memang kesaLahan dari warga negara kita sendiri dan pemerintah setempat (pusat dan daerah) kurangnya memperhatikan akan keLestarian budaya asLi yg dimiLikinya. dan seteLah mencuat kepermukaan baruLah ramai2 membicarakannya. sebagai contoh adaLah kasus2 yg seperti di atas.
pernahkah mengetahui di saLah satu daerah indonesia sendiri, di mana unsur budaya asLinya hampir punah?. haL itu terjadi karena penduduk asLi kurang menjaga peLestarian dari kebudayaannya dan justru terkontaminasi dgn budaya pendatang (transmigran). nah saya simpuLkan, kejadian ini (maLaysia VS indonesia) tak bedanya dengan kasus tsb.
oLeh karenanya, sebeLum semuanya terLanjur Lebih buruk Lagi mariLah bersama2 mencintai dan meLestarikan budaya asLi indonesia dgn seutuhnya.

Vivieck at: 29 Agustus 2010 pukul 11.51 mengatakan...

Agar berkawand@: lebih baik kita damai aja, berkawand,hehe

OM Rame@: thxs OM,
bener juga Om, kalo di perhatikan kenapa budaya kita kemarin di klaim, karna pendatang yg mengembangkannya disana,
nah sekarang pertanyaan muncul nih, mengapa bisa berkembang disana????
mungkinkah karna para musisi disana lebih mendapat penghargaan dibanding di negri ini????
atau ada pertanyaan lain...
pada kasus di atas saya hanya tidak ingin terjadi perpecahan dia antara pebduduk borneo Om, karna setau saya dulu pernah terjadi, namun karna hal lain, dan sampai sa'at ini belum jelas....

rawins at: 29 Agustus 2010 pukul 12.11 mengatakan...

yang namanya budaya itu kan hasil budi daya manusia yang seringkali saling berasimilasi, berpindah atau bahkan punah. jadi sebenarnya tidak ada istilah klaim mengklaim suatu kebudayaan, karena dimana budaya itu banyak digunakan disitulah pemilik budaya itu, walau mungkin awal mulanya budaya itu dari suatu daerah yang jauh. jadi misalnya ada suatu negara mengiklankan suatu kebudayaan sebagai penarik pariwisata, itu tak bisa disalahkan sejauh memang budaya itu dikembangkan dengan baik. jangan seperti indonesia raya yang konyol ini. kebidayaan ga pernah diurus. dinas kebudayaan kebanyakan cuma omong kosong doang. tapi kalo ada yan memungut barang yang tak diurus itu langsung kebakaran jenggot....

Vivieck at: 29 Agustus 2010 pukul 12.18 mengatakan...

Rawins@: sepertinya menyoroti kelalaian pemerintah,
sepertinya memang begitu,
kalo masalah klaim saya lebih setuju kalau kebudayaan kita tdk di klaim mas,
nilai2 yg ada di dalam nya sangat berharga,

oempak at: 29 Agustus 2010 pukul 13.16 mengatakan...

bener jg tuh kata om rame, memang intinya dari yang menjaga kelestariannya sendiri, berawal dari ketidakpedulian terhadap kelestarian budayanya, yang akhirnya terbawa keluar, dan diklaim oleh orang lain

Unknown at: 29 Agustus 2010 pukul 14.17 mengatakan...

Seharusnya kita memelihara dan melestarikan kebudayaan itu...bukan malah memperebutkan bwt meng klaim budaya itu milik siapa...

Happy blogging...

pakde sulas at: 29 Agustus 2010 pukul 17.22 mengatakan...

jangan jangan nanti suku aborigin yang tinggal di australia juga diakui sebagai suku dari orang malaysia he he he...

editya at: 29 Agustus 2010 pukul 17.57 mengatakan...

Indonesia.............

mixedfresh at: 29 Agustus 2010 pukul 18.24 mengatakan...

aku juga setuju kalo suku dayak adalah penduduk asli pulau kalimantan, tapi kalo budaya yang diklaim tu ya harus ditindak lanjuti ma pemerintah

Unknown at: 29 Agustus 2010 pukul 19.06 mengatakan...

Emang mau diklaim juga to?
haduhhh terlalu..

Admin at: 30 Agustus 2010 pukul 01.24 mengatakan...

Sebenarnya titik fokus yang lebih diangkat adalah problem Dayak sebagai Objek atau Dayak sebagai Subjek? Dengan kata lain, Dayak yang di tulis atau Dayak Yang menulis?

Lebih jauh lagi, hari ini Dayak sebagai komunitas yang memiliki kekuatan sebagai subjek (pelaku pejuang)atau komunitas ini hanya sebgai sekolompok manusia yang diobservasi, di tulis, diteliti dan di bukukan.

Sebgai org yg bergelut di dunia cultural studies, saya lebih menginginkan Dayak tidak lgi menjadi target operasi yang diteliti oleh orang yg bukan hidup dari lingkungan dayak itu sendiri. Dayak harus dijabarkan oleh orang Dayak. Biarkan eksistensi sebagai element bangsa menjadikannya sebagai komunitas yg berperan, bukan diperankan.

Keterjebakan Indonesia adalah, bangsa ini dinarasikan oleh orientalis dari Jepang dan Belanda.

Tentunya akan lebih ironi lagi, Dayak tidak berperan namun diperdebatkan keaslian asalnya. Apalagi, tiba2 Malysia memainkan peran sbg awal hadirnya dayak.

Di dunia ini, tidak ada yg asli, dayak sendiri pendatang dari negeri China, Vietnam, tailand, bahkan jauh lagi dari daerah KALIMANTAN. (yg jlas bukan dari Arab...wkwkwkwkwk))))

Pokoke,, sebagai pejuang, ente harus ambil peran strategis untk kemenangan kelompok2 subaltern (yg dikucilkan)...

Bravo kawan... Semoga ente bisa jadi Soekarno kecil...negeri ini

TUKANG CoLoNG at: 30 Agustus 2010 pukul 01.34 mengatakan...

duh pemerintah harus meningkatkan kepeduliannya terhadap aset negara. kalo gag begini, kan bisa habis kekayaan kita

septian7 at: 30 Agustus 2010 pukul 02.22 mengatakan...

wah sesama manusia knp harus saling berselisih...smoga kita bisa mencari jalan keluar yang terbaik.. smoga Indonesia bisa menjadi bangsa yang dapat menjaga nilai-nilai budayanya :)

warcoff at: 30 Agustus 2010 pukul 06.58 mengatakan...

aku setuju dayak adalah milik kalimantan n tak bisa diakui oleh 3 negara tersebut :) yg jadi masalah saat ini soal batas wil terutama laut yg masih belum jelas (atau dibuat gak jelas) karena ini sgt penting, semoga "rencana" pemerintah kita yg akan bahas serius soal itu dapat sgra terealisir..amin

ELvindinata at: 30 Agustus 2010 pukul 07.55 mengatakan...

walau bagaimana,,, mau dibwa siapa,juga ,,kalo milik Indonesia tetap aja milik INdonesia,,, :),,harusnya Si Malaysia juga sebelum klaim tanya dulu donk,,punya siapa,,jagan main comot aja,,, iddddiih,,kesel deh eke,,,, :^^

Unknown at: 30 Agustus 2010 pukul 10.52 mengatakan...

Indonesia dunk, Kalimantan
tempatku sekarang
tapi aku bukan orang dayak
hehe

Ferdinand at: 30 Agustus 2010 pukul 23.31 mengatakan...

klo aku pasti jawab Indonesia... org dlu malaysia jadi satu sama Indonesia hhe...btw template makin keren aja nier Sob.. hhe...

borneoman at: 30 Agustus 2010 pukul 23.48 mengatakan...

kaum kan bisa berhijrah, tapi dari sudut pendidikan harus dipelajari asal-usul sesuatu kaum itu

Saung Web at: 1 September 2010 pukul 09.18 mengatakan...

Wah saya kurang tahu nih.. yg jelas kalimantan itu kan Indonesia ..

Tri Setyo Wijanarko at: 11 Oktober 2010 pukul 01.11 mengatakan...

saya juga sepakat kalau beberapa budaya yang diklaim malaysia adalah bawaan dari orang indonesia yang sudah sangat lama menetap di malaysia sehingga orang malaysia juga sudah menganggap warga indonesia tersebut menjadi bagiannya. jadi mereka berani mengklaim budaya tersebut miliknya karena ya itu tadi, sudah berbaur sangat lama dan sampai lupa sejarahnya.. :D

sedangkan untuk suku dayak memang asli kalimantan alias borneo. kalau malaysia mengklaim ya memang sebagian wilayah mereka ada di kalimantan, kalo indonesia atau brunei mau mengklaim juga nggak masalah.. toh itu adalah kebudayaan bersama, 3 negara tersebut sama-sama memiliki budaya suku dayak..

Suwardi at: 9 November 2013 pukul 08.16 mengatakan...

Dayak itu rumpun terbesar ada di Borneo (Kalimantan), Suku Dayak dimiliki oleh 3 Negara dipulau Borneo yaitu Brunai, Malaysia dan Indonesia. Terbaginya orang Dayak ada di 3 Negara itu korban perpolitikan zaman Dahulu. Oleh kerena itu tidak bisa menclaim kalau suku Dayak itu milik Indonesia, Milik malaysia, milik Brunai jadi suku Dayak adalah milik orang Dayak.

master togel at: 8 Oktober 2015 pukul 09.22 mengatakan...

KISAH NYATA..............
Ass.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jaya Pura Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!

((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))

Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll

Syarat :

Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

Proses :

Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur

Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

Prosedur Daftar Ritual ini :

Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP

Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

Kirim ke nomor ini : 085320279333
SMS Anda akan Kami balas secepatnya

Maaf Program ini TERBATAS .

Frans Lumbanraja at: 9 Januari 2016 pukul 18.59 mengatakan...

HORAS BATAK.

Afirmanda at: 2 September 2016 pukul 17.54 mengatakan...

Pertanyaan nya sama dg pertanyaan ini : Suku Indian itu Asli Amerika atau Kanada? Jawabannya : Suku Indian itu Asli Amerika, Asli Kanada jg, Asli Mexico jg, ..dst..

Nuraghee at: 31 Januari 2017 pukul 20.23 mengatakan...

saya dari kalimantan tapi bukan orang dayak, saya salut pada orang dayak di malaysia dan brunei lebih makmur daripada di indon, sebaiknya orang dayak mendirikan negar sendiri atau gabung aja dengan malaysia atau brunei biar lebih joss

Unknown at: 26 April 2017 pukul 01.07 mengatakan...

ORANG Dayak lebih banyak populasinya di indonesia dibandingkan dengan malaysia,disana masih di dominasioleh suku melayu,udah deh dayak malaysia,gabung aja yuk sama indonesia

Binas at: 2 Juli 2017 pukul 09.31 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Yang Mau Lempar Kacang Silahkan, Gratis kox,
Tapi siap-siap aja malam ini aku gentayangin,
wkwkwkwkwkwk

Ayukng