Ceritanya disuruh dosen buat karangan bebas, jadi seperti ini bentuknya
Sebagai
orang Indonesia dan sebagai anak suku Dayak, pastinya saya tidak terlepas dari
kegiatan bercocok tanam. Menurut Sejarah sejak jaman dahulu orang Indonesia merupakan
bangsa yang terkenal dalam kegiatan bercocok tanam. Pertanian dan peternakan sepertinya
menjadi pekerjaan utama bagi bangsa ini. Hal ini juga sekaligus menandai bahwa
bangsa ini merupakan bangsa yang modern karena tidak bergantung pada eksplorasi
dan lebih memilih mengembangkan sumber daya secara arif dan bijaksana.
Kegiatan
Pertanian tentunya tidak terlepas dari teknologi yang menyertai perjalanan
kegiatan ini. Berbagai macam teknologi tercipta seiring berjalannya waktu
seperti pembakaran lahan untuk mempermudah land
clearing, teknik pembuatan batas api pada saat pembakaran, teknologi panen
menggunakan ketam dan sebagainya.
Dari
berbagai teknologi pertanian yang tercipta, salah satu hal yang menarik perhatian
saya adalah pemberian abu bakar dari hasil pembakaran sekam padi untuk tanaman
cabe. Teknologi ini saya temukan dari ibu saya sendiri. Beliau yakin bahwa
dengan memberikan abu bakar pada tanaman cabe, maka tanaman cabe tersebut akan
tumbuh dengan baik
Awalnya
saya sedikit meragukan pendapat ibu saya ini sampai akhirnya saya melihat
sendiri pertumbuhan tanaman cabe tersebut. Bukan Cuma sekali, tapi berkali-kali
beliau menanam cabe dengan teknologi yang sama dan hasilnya sangat baik. Hal ini
mendorong keingintahuan saya secara lebih dalam tentang teknologi tradisional
yang satu ini.
Keingin
tahuan saya ini akhirnya terjawab setelah saya menemukan sebuah artikel di
situs resmi Universitas Negri Malang pada pertengahan juni 2016 lalu yang membahas tentang pembasmian hama
wereng secara alami. Disana saya menemukan satu nama yaitu Surjani
Wonorahardjo, Ph.D yang merupakan dosen kimia di Universitas Negri Malang. Beliau
berkolaborasi dengan Prof. Dr. Nuridah dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis
dan Serat Karangploso dalam meneliti pestisida alami untuk membasmi wereng. Obat
anti Wereng alami ini dihasilkan dari sekam (kulit padi) yang dipanaskan pada
derajat tertentu sampai jadi abu. Cara kerjanya obat ini, jika ditabur
disawah akan menghasilkan aroma yang khas, yaitu aroma yang mengundang predator
pemakan telur-telur wereng. Habisnya telur-telur ini akan memutus mata rantai
siklus kembang biaknya wereng.
Saya
sempat terkejut juga membaca artikel tersebut, hampir saja saya menganggap
teknologi turunan dari ibu saya ini sebagai mitos atau kebetulan saja. Akhirnya
setelah membaca artikel tersebut logika saya langsung berfikir sebenarnya
banyak sekali manfaat dari abu bakar ini, selain untuk mengususir wereng, bisa
juga untuk menangkal serangan ulat dan bekicot dimana kedua hama ini bergerak
dengan bantuan lendir yang otomatis akan terganggu jika terkena abu. Selain
dari itu, abu bakar juga berfungsi untuk menaikan pH tanah sehingga kebutuhan
hara untuk tanaman dapat terpenuhi. Sungguh teknologi yang luar biasa.
"Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata"
.